reog cemandi

 Reog Cemandi merupakan kesenian yang berasal dari Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Reog Cemandi diyakini sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda sekitar tahun 1922 dan merupakan salah satu upaya warga Desa Cemandi untuk menghalau orang-orang Belanda yang akan memasuki desa.

ad

Latar Belakang Munculnya Kesenian Reog Cemandi

Menurut penelitian oleh Nur Azizah Dwiyani dari Universitas Negeri Surabaya, pelestarian Reog Cemandi saat ini sudah memasuki generasi kelima dan dipimpin oleh Pak Susilo. Pak Susilo menyampaikan bahwa pada awalnya, kesenian ini dicetuskan oleh seorang warga Desa Cemandi yang bernama Dul Katimin. Beliau adalah warga Desa Cemandi yang menjadi santri di Pondok Pesantren Sidoresmo Surabaya. Saat itu, Dul Katimin merasa prihatin dengan kondisi warga desa asalnya (Desa Cemandi) yang terus-menerus tersiksa karena diminta membayar pajak kepada Pemerintah Kolonial Belanda. Menanggapi hal itu, Dul Katimin lalu meminta saran kepada Kyainya yang bernama Kyai Mas Al-Basyaiban. Kemudian sang kyai memberikan perintah kepada Dul Katimin dan santri lainnya untuk mencari enam buah kayu nangka dengan ukuran masing-masing 50 cm, kayu randu dengan panjang satu telapak kaki orang dewasa, lulang atau kulit hewan, tanding (potongan dari bambu), dan rotan atau penjalin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kegiatan odl ke jogja